Kajian Profetika: Memahami Esensi Puasa dalam Perspektif Kenabian
UM Metro – Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP-AIK) Universitas Muhammadiyah Metro kembali menggelar Kajian Profetika yang kali ini mengangkat tema penting seputar puasa. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi akademik sekaligus spiritual untuk memperdalam pemahaman warga kampus terhadap ibadah shaum sebagai teladan utama yang diwariskan para nabi.
Dalam paparannya, narasumber menegaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi memiliki dimensi profetik yang menuntun manusia menuju kesucian jiwa, kedekatan dengan Allah, serta kepedulian sosial. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah [2]:183: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Kajian juga menyoroti dimensi teladan Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan puasa. Rasulullah tidak hanya melaksanakan ibadah ini secara ritual, tetapi juga menjadikannya sarana membentuk karakter sabar, pengendalian diri, dan kepekaan sosial terhadap kaum dhuafa. Puasa, menurut perspektif profetika, adalah jalan pembebasan manusia dari dominasi hawa nafsu menuju insan berkemajuan.
Kegiatan ini semakin menarik karena dikaitkan dengan realitas kehidupan modern. Puasa dipandang relevan sebagai sarana membangun kesadaran ekologis, solidaritas sosial, hingga ketahanan spiritual dalam menghadapi tantangan global. Dengan demikian, nilai-nilai profetik dari puasa tidak hanya membentuk pribadi Muslim yang taat, tetapi juga kontributor aktif dalam peradaban yang lebih manusiawi.
Melalui kajian ini, UM Metro meneguhkan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan akademik yang mengintegrasikan ilmu, iman, dan amal. Puasa dalam perspektif profetika diharapkan mampu menjadi inspirasi warga kampus untuk mewujudkan kehidupan Islami yang unggul, berkemajuan, serta berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan universal.