Menghidupkan Nilai Profetika dalam Kehidupan Sehari-hari

Kajian profetika hadir sebagai upaya untuk menggali kembali nilai-nilai luhur yang dibawa para nabi, khususnya Nabi Muhammad SAW, agar tetap relevan dengan dinamika kehidupan manusia modern. Profetika bukan sekadar kajian akademis, tetapi refleksi praktis bagaimana ajaran kenabian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga umat Islam mampu menjadi teladan di tengah masyarakat.

Al-Qur’an menegaskan bahwa Rasulullah SAW adalah suri teladan terbaik bagi manusia:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ۝٢١

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21). Ayat ini menjadi dasar bahwa kehidupan Nabi tidak hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk diteladani dalam seluruh aspek kehidupan.

Nilai profetika menekankan tiga hal utama: tauhid, humanisasi, dan liberasi. Tauhid memperkokoh hubungan spiritual manusia dengan Allah, humanisasi menumbuhkan kepedulian dan kasih sayang sesama, sementara liberasi membebaskan manusia dari belenggu penindasan, kebodohan, dan ketidakadilan. Jika ketiga nilai ini dihidupkan, maka umat Islam akan mampu membangun peradaban yang berkeadilan dan rahmatan lil ‘alamin.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, nilai profetika dapat diwujudkan melalui kejujuran, kepedulian sosial, sikap adil, serta semangat menuntut ilmu. Rasulullah SAW telah mencontohkan bahwa keberhasilan dakwah dan kepemimpinan beliau tidak hanya bertumpu pada kekuatan spiritual, tetapi juga pada akhlak mulia, ketegasan menegakkan kebenaran, dan kepedulian terhadap kaum lemah.

Dengan menghidupkan nilai profetika, umat Islam akan mampu menghadapi tantangan zaman dengan landasan iman dan akhlak. Lebih dari itu, setiap Muslim dituntut untuk menjadi pribadi yang unggul, berkemajuan, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungannya. Inilah wujud nyata dari misi kenabian yang tidak hanya berlaku di masa lalu, tetapi tetap relevan untuk membimbing peradaban umat manusia hingga akhir zaman.