Puncak Spirit AIK: UM Metro Lepas Rektor dan Tendik ke Tanah Suci


Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) kembali menorehkan catatan penting dalam perjalanan spiritual sivitas akademikanya. Pada Jumat (2/5), di Masjid Baitul Hikmah Kampus 3, UM Metro menggelar acara pelepasan Rektor dan tenaga pendidik (tendik) yang akan menunaikan ibadah haji. Suasana khidmat menyelimuti kegiatan ini yang digelar usai Kajian Dhuha rutin.

Sebanyak lima calon jamaah haji dilepas secara resmi, di antaranya Rektor UM Metro Dr. Nyoto Suseno, M.Si., dosen Prodi Manajemen Ratmono, S.E., M.M., dosen Bimbingan dan Konseling Nurlaila, M.Psi., dosen Pascasarjana Dr. Deny Edy Widodo, S.E., M.M., serta staf Sudarmin. Kehadiran mereka menjadi teladan bahwa ibadah haji adalah bentuk nyata implementasi nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang meneguhkan pengabdian seorang muslim kepada Allah Swt.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor IV UM Metro, Dr. M. Ihsan Dacholfany, M.Ed., menyampaikan doa dan dukungan penuh kepada para calon jamaah. “Semoga perjalanan haji ini diberi kelancaran sejak keberangkatan hingga kepulangan, dan semoga doa-doa bapak ibu di tanah suci menjadi keberkahan bagi seluruh warga UM Metro yang juga bercita-cita menunaikan rukun Islam kelima,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UM Metro, Dr. Nyoto Suseno, menegaskan pentingnya menjaga komitmen akademik di tengah momentum spiritual ini. “Kegiatan kampus harus tetap berjalan dengan baik meski saya tidak berada di tempat. Saya berharap seluruh sivitas tetap bersemangat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab,” pesannya.

Ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik menuju Makkah, melainkan perjalanan spiritual untuk memenuhi panggilan Allah Swt. Dalam perspektif AIK, haji adalah momentum penyucian diri, penegasan tauhid, serta perwujudan kesalehan sosial. Seluruh rangkaian manasik haji — mulai dari ihram, wukuf di Arafah, hingga thawaf — mengajarkan nilai kesederhanaan, kesetaraan, dan persaudaraan universal umat Islam.

Lebih jauh, haji adalah laboratorium kehidupan yang menguji kesabaran, ketaatan, dan keikhlasan. Ketika jutaan umat berkumpul dalam satu pakaian putih, tidak ada perbedaan status sosial, jabatan, ataupun kedudukan. Di situlah makna profetik Islam hadir: bahwa semua manusia setara di hadapan Allah, dan kemuliaan hanya diukur dari ketakwaan. Pesan ini selaras dengan visi Muhammadiyah untuk membangun masyarakat Islam sebenar-benarnya yang religius, profesional, dan mencerahkan.

Melalui keberangkatan Rektor dan tenaga pendidik UM Metro ke tanah suci, universitas ini menunjukkan bahwa AIK tidak hanya diwujudkan dalam pendidikan, penelitian, atau pengabdian, tetapi juga dalam pemenuhan panggilan ilahi. Ibadah haji menjadi bukti komitmen sivitas akademika dalam mengintegrasikan nilai Islam ke dalam seluruh sendi kehidupan.

Pelepasan ini juga ditandai dengan pemberian bingkisan sebagai bentuk penghormatan institusi kepada para jamaah. Tak hanya sekadar simbol, pemberian tersebut mencerminkan dukungan moral dan spiritual dari keluarga besar UM Metro bagi para calon haji.