UM Metro Terapkan AIK dalam Gerakan Peduli Lingkungan


Kesadaran menjaga lingkungan tidak bisa berdiri sendiri, ia memerlukan sinergi antara ilmu, iman, dan aksi nyata. Hal inilah yang tampak pada langkah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) ketika menjalin kerjasama strategis dengan LazizMu Kota Metro dan Majelis Lingkungan Hidup PDM Kota Metro.

Pada Jumat (25/4), di sela pelatihan pengolahan sampah organik bertajuk “LazizMu Green Impact: Komposkan Sampah, Hijaukan Bumi, Bantu Sesama”, ditandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dan Implementation Arrangement (IA). MoA mencakup kerjasama pendidikan, penelitian, hingga pengabdian masyarakat. Sedangkan IA lebih menukik pada implementasi langsung: konservasi lingkungan, proyek edukasi, serta riset kolaboratif dosen dan mahasiswa.

Kerjasama ini bukan sekadar formalitas kelembagaan, melainkan pengejawantahan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dalam merawat bumi. Pascasarjana UM Metro menempatkan AIK sebagai fondasi etika ekologi: iman yang melahirkan kesadaran, ilmu yang menghasilkan inovasi, dan amal yang menghadirkan solusi.

Sinergi dengan LazizMu dan Majelis Lingkungan Hidup mempertegas bahwa AIK dapat diterjemahkan dalam program nyata — mulai dari pengelolaan sampah organik, gerakan penghijauan, hingga penguatan kesadaran ekologis masyarakat. Muhammadiyah melalui UM Metro mengingatkan publik bahwa dakwah Islam bukan hanya soal mimbar, tetapi juga tentang menjaga keberlanjutan hidup.

Dengan inisiatif ini, UM Metro menunjukkan dirinya tidak hanya sebagai kampus yang mencetak akademisi, tetapi juga sebagai motor perubahan yang mengintegrasikan ilmu, nilai Islam, dan kepedulian lingkungan. Kerjasama ini menjadi bukti bahwa membangun masyarakat berkemajuan harus sejalan dengan menjaga bumi sebagai amanah ilahi.