Tingkatkan Nilai AIK, Mahasiswa dan Dosen Dalami Strategi Pembelajaran Qur’ani Modern

Mahasiswa dan dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Metro menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti Academic Benchmarking bersama Balitbang LPTQ Nasional AMM Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Dakwah AMM ini tidak hanya menjadi ajang kunjungan kelembagaan, tetapi juga ruang pembelajaran langsung yang membuka wawasan para peserta terhadap strategi pembelajaran Al-Qur’an yang modern dan aplikatif.
Dipimpin langsung oleh Wakil Dekan I FAI UM Metro, Heri Cahyono, M.Pd.I, serta Kaprodi PAI, Dr. Kuliyatun, M.Pd.I, kegiatan ini menjadi forum akademik sekaligus spiritual yang sangat membekas bagi para mahasiswa. Melalui diskusi, praktik, dan penyampaian materi dari para pakar, mahasiswa memperoleh pemahaman baru tentang metode pengajaran Al-Qur’an, khususnya pendekatan Iqra’ yang terbukti efektif dan relevan hingga kini.
“Kami jadi lebih paham bagaimana menyusun kurikulum pembelajaran Iqra’ yang sesuai dengan perkembangan anak. Materinya sangat aplikatif,” ujar salah satu mahasiswa peserta kegiatan.
Kegiatan ini juga memberi inspirasi langsung kepada para calon pendidik dan dai muda agar lebih siap menghadapi tantangan pendidikan agama di era digital. Melalui pengalaman langsung belajar dari LPTQ AMM yang telah teruji dalam pengembangan metode pembelajaran Al-Qur’an, para peserta dibekali dengan keterampilan pedagogis dan spiritual yang menyatu.
Tidak hanya mendapatkan ilmu teoritis, mahasiswa juga diajak memahami nilai-nilai filosofis dalam dakwah Qur’ani yang menyentuh aspek komunitas dan transformasi sosial. Hal ini sejalan dengan tujuan utama benchmarking, yaitu memperluas wawasan, memperdalam keterampilan, dan memperkuat semangat dakwah berbasis literasi Al-Qur’an.
“Kami ingin mahasiswa kita belajar dari praktik terbaik, langsung dari sumbernya. Ini juga sebagai bekal untuk mereka menjadi pendidik yang visioner dan berakhlak Qur’ani,” ungkap Dr. Kuliyatun.
Keikutsertaan aktif mahasiswa dan pendamping dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pengembangan akademik dan spiritualitas bisa berjalan seiring, dan bahkan saling memperkuat. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkala, agar tercipta kader pendidik Islam yang kompeten dan berdedikasi tinggi di masa depan.