Membangkitkan Kembali Ghiroh dalam Berorganisasi di Persyarikatan

Dalam membangkitkan ghiroh atau semangat didalam persyarikatan Muhammadiyah, perlu mengingat kembali rumusan 12 Langkah Muhammadiyah, yang diterbitkan antara tahun 1938-1940 dan diprakarsai pada masa kepemimpinan KH Mas Mansur, muncul sebagai respons terhadap ketidakpuasan angkatan muda terhadap kepemimpinan pengurus pusat. Langkah ini bertujuan memberikan panduan yang sesuai dengan perkembangan zaman bagi pimpinan dan warga Muhammadiyah.
12 Langkah ini lahir dari keprihatinan bahwa pengurus Persyarikatan hanya fokus pada pendidikan dan mengabaikan misi tabligh. Dengan banyaknya sekolah-sekolah Muhammadiyah yang berkembang di Hindia Belanda, perlu diimbangi dengan kegiatan tabligh Muhammadiyah.
Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah menurut Miftah terbagi menjadi dua bagian:
-
Penguatan Individu Muhammadiyah (poin 1-7):
- Memperdalam iman.
- Memperluas pemahaman agama.
- Meningkatkan budi pekerti.
- Menuntun amalan intiqad.
- Menguatkan persatuan.
- Menegakkan keadilan.
- Menerapkan kebijaksanaan.
-
Penguatan Kelembagaan Muhammadiyah (poin 8-12):
- Menguatkan Majelis Tanwir.
- Mengadakan konferensi bagian.
- Mempermusyawarahkan putusan.
- Mengawasi pelaksanaan gerakan.
- Menghubungkan gerakan dengan pihak luar.
Pada kittoh 12 Tafsir langkah Muhammadoyah menjadi keputusan pada 1938. Berlatar belakang pada kelesuan dalam berorganisasi pada masa itu. Semangat kesungguhan yang ingin dibangkitkan dalam keputusan itu. Semangat itu dibangun dengan cara diantaranya:
1. Meningkatkan Keimanan dan ke Islaman.
Caranya dengan aktif dalam kajian. Baik tingkat Ranting. Daerah, Wilayah maupun Pusat Jadikan kegiatan kajian sebagai sarana mengecas, meningkatkan kualitas keimanan. Kajian sebagai bagian dari pendidikan, dalam prosesnya perlu diberi reward dan sanksi. Sebagaimana ajaran yang ada dalam Al Quran. Kebaikan dapat pahala, keburukan akan berdosa
2. Menggembirakan Dakwah.
Melakukan usaha Dakwah, sertakan rasa gembira dalam hati dan fikiran dan jangan jadi beban dengan cara memurnikan niat keikhlasan semata karena Allah SWT. Berdakwah perlu mewujudkan suasana yang gembira dengan banyak memberitakan terkait besarnya pahala sebagai balasan atas kebaikan yang dilakukan. Rahmat Allah SWT tidak terkira dan tidak terbatas, ajaran agama Islam itu menggembirakan dan membawa kebaikan serta memberikan keselamatan dunia akhirat.
Semoga semangat dalam berorganisasi terus tumbuh, agar roda kegiatan organisasi terus bergerak dan tujuan berdakwah amar maruf nahi munkar dapat tercapai tentunya dengan dasar krikhlasan semata mata karena Allah SWT.