Menutup Tahun dengan Syukur, Membuka Tahun dengan Harapan

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa kita sudah sampai di penghujung tahun. Bagi seorang muslim, momen ini bukan hanya sekadar pergantian kalender, tetapi juga saat yang tepat untuk berhenti sejenak, menengok ke belakang, dan merenungi perjalanan hidup. Allah SWT sudah mengingatkan pentingnya waktu dalam firman-Nya:

وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙاِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran” (QS. Al-‘Ashr: 1–3).

Refleksi akhir tahun bisa menjadi cermin diri: sudahkah kita mengisi hari-hari dengan amal baik, atau masih sering terjebak dalam kelalaian? Dalam Al-Qur’an Allah menegaskan:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ (٧) وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya)” (QS. Az-Zalzalah: 7–8). Ayat ini mengingatkan bahwa tidak ada amal yang sia-sia, sekecil apapun, semuanya tercatat.

Selain itu, akhir tahun juga mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini singkat. Setiap hari yang berlalu sejatinya mengurangi jatah usia kita. Allah SWT berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu...” (QS. Ali Imran: 185). Ayat ini menyadarkan kita bahwa perjalanan hidup bukan hanya mengejar dunia, melainkan menyiapkan bekal menuju akhirat.

Rasulullah SAW juga memberi peringatan penting soal waktu: “Dua nikmat yang banyak manusia tertipu karenanya: kesehatan dan waktu luang” (HR. Bukhari). Hadis ini mengajarkan kita agar tidak terlena. Setiap detik adalah kesempatan berharga untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan menebar manfaat.

Karena itu, menutup tahun hendaknya dilakukan dengan rasa syukur, sebab masih diberi umur dan kesempatan oleh Allah. Firman-Nya: “Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7). Mari jadikan pergantian tahun bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk memperkuat iman, memperbaiki diri, serta membuka tahun baru dengan harapan dan doa agar hidup kita lebih diridhai Allah SWT.