Profetik Profesional dalam Bekerja di UM Metro


Memahami visi profetik dan berusaha mewujudkannya dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lingkungan kampus, keluarga, maupun masyarakat, memerlukan upaya sungguh-sungguh untuk menumbuhkan karakter-karakter tertentu dalam diri. Dua di antaranya yang sangat penting adalah rasa muraqabah dan rasa malu.

1. Menumbuhkan Rasa Muraqabah

Muraqabah adalah kesadaran bahwa kita selalu berada dalam pengawasan Allah SWT. Dengan menanamkan rasa muraqabah dalam diri, seseorang akan merasa terdorong untuk senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

"Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hadid: 4)

Ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu bersama kita dan melihat setiap perbuatan kita. Kesadaran akan pengawasan Allah akan membuat kita lebih berhati-hati dalam bertindak dan senantiasa berusaha menjalankan kebaikan.

Menumbuhkan rasa muraqabah bisa dimulai dengan sering mengingat bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Kita bisa mengamalkan zikir dan doa yang menguatkan kesadaran ini, seperti membaca doa ketika akan memulai aktivitas sehari-hari dan memohon perlindungan dari perbuatan buruk. Selain itu, berusaha memperdalam ilmu agama dan memahami lebih dalam tentang sifat-sifat Allah akan membantu memperkuat rasa muraqabah dalam diri kita.

2. Menumbuhkan Rasa Malu

Rasa malu yang dimaksud di sini adalah perasaan malu yang berkaitan dengan Allah SWT. Ini meliputi malu bila tidak mengerjakan perintah-Nya, malu bila melakukan maksiat, dan malu bila lalai dalam beribadah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Malu adalah bagian dari iman." (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasa malu ini akan menjadi penghalang bagi seseorang untuk melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Ketika seseorang merasa malu kepada Allah, dia akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan selalu berusaha untuk tetap berada di jalan yang benar.

Menumbuhkan rasa malu bisa dilakukan dengan sering merenungkan kebesaran Allah dan mengingat betapa banyak nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Kita juga perlu mengingat bahwa setiap perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Dengan demikian, kita akan lebih terdorong untuk menjalankan kebaikan dan menghindari perbuatan dosa.

Implementasi dalam Kehidupan Kampus, Keluarga, dan Masyarakat

Dalam kehidupan kampus, menumbuhkan rasa muraqabah dan rasa malu akan membantu kita menjadi mahasiswa yang berintegritas dan bertanggung jawab. Kita akan lebih rajin belajar, menjauhi plagiarisme, dan berusaha menjadi teladan bagi teman-teman kita. Di dalam keluarga, karakter ini akan membuat kita menjadi anggota keluarga yang bisa diandalkan, penuh kasih sayang, dan berusaha menjaga keharmonisan rumah tangga. Sedangkan dalam masyarakat, kita akan menjadi individu yang peduli terhadap lingkungan sekitar, aktif dalam kegiatan sosial, dan berusaha memberikan manfaat bagi sesama.

Kesimpulannya, menumbuhkan rasa muraqabah dan rasa malu adalah kunci penting dalam mewujudkan visi profetik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kedua hal ini, insya Allah kita akan terjaga dari perilaku buruk dan senantiasa berada di jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Mari kita berusaha mengamalkan nilai-nilai ini dalam setiap aspek kehidupan kita, sehingga kita bisa menjadi hamba yang bertakwa dan bermanfaat bagi sesama. Wallahu a'lam bishawab.