Shadaqah Jariyah: Pahala yang Tak Pernah Terputus


Dalam kehidupan ini, setiap manusia tentu menginginkan amal baiknya tidak hanya bermanfaat sesaat, tetapi juga terus memberikan pahala meski ia telah tiada. Islam mengenal satu amalan istimewa yang memiliki keutamaan tersebut, yaitu shadaqah jariyah.

Shadaqah jariyah bukan sekadar memberi, tetapi berinvestasi untuk akhirat. Amal ini terus mengalirkan pahala selama manfaatnya masih dirasakan oleh orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)

Mengapa Shadaqah Jariyah Begitu Istimewa?

Keistimewaan shadaqah jariyah terletak pada keberlanjutan manfaatnya. Misalnya, seseorang membangun sumur untuk masyarakat. Selama airnya mengalir dan diminum, setiap tetesnya akan menjadi pahala baginya. Begitu pula ketika seseorang menyumbang mushaf Al-Qur’an yang kemudian dibaca oleh banyak orang, setiap huruf yang dibaca menjadi tabungan amal di sisi Allah.

Shadaqah jariyah ibarat menanam pohon kebaikan. Pohon itu akan terus tumbuh, berbuah, dan memberi keteduhan, meski penanamnya telah pergi.

Contoh Shadaqah Jariyah yang Dapat Kita Lakukan

  1. Membangun atau membantu perbaikan masjid sehingga menjadi tempat ibadah yang nyaman.

  2. Menyediakan sumber air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan.

  3. Menyumbang buku atau mushaf Al-Qur’an yang terus dibaca dan dipelajari.

  4. Membantu pembangunan sekolah atau pesantren sebagai pusat ilmu dan pendidikan.

  5. Menanam pohon yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Mengubah Harta Menjadi Pahala Abadi

Setiap orang bisa melakukan shadaqah jariyah, tidak harus menunggu kaya. Bahkan sedekah kecil seperti meletakkan dispenser air minum di masjid atau membiayai satu rak buku di perpustakaan juga termasuk shadaqah jariyah. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan manfaat yang berkelanjutan.

Hidup ini singkat, tetapi kesempatan untuk menanam kebaikan terbuka lebar. Shadaqah jariyah memberi kita peluang untuk mendapatkan pahala yang tidak akan berhenti mengalir, bahkan setelah kita meninggalkan dunia. Mari kita mulai dari sekarang, sekecil apa pun, karena di hadapan Allah, setiap amal yang ikhlas akan bernilai besar.

Allah ﷻ berfirman:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۝٢٦١

"Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, dan pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki."
(QS. Al-Baqarah: 261)