Songsong Ramadhan 2: Gapai Kemuliaan Ramadhan dengan Al-Quran


Bulan suci Ramadhan adalah waktu yang istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ketaqwaan mereka. Bulan ini dikenal sebagai syahrul Qur’an, di mana Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia, sebagaimana difirmankan dalam QS. Al-Baqarah: 185. Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an memberikan ilmu, pengetahuan, dan pedoman hidup yang benar.

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًۭى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍۢ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍۢ فَعِدَّةٌۭ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu mendapati bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

Kemuliaan Ramadhan mencerminkan kemurahan Allah yang melimpahkan hidayah, rahmah, dan ampunan kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah yang tidak dilakukan di bulan lain. Dengan membaca Al-Qur’an, kita mendapatkan petunjuk yang mengatasi berbagai masalah kehidupan, dan dapat membedakan antara yang benar dan yang salah. Allah menurunkan Al-Qur’an untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Maidah: 15.

يَـٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَـٰبِ قَدْ جَآءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًۭا مِّمَّا كُنتُمْ تُخْفُونَ مِنَ ٱلْكِتَـٰبِ وَيَعْفُوا۟ عَن كَثِيرٍۢ ۚ قَدْ جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٌۭ وَكِتَـٰبٌۭ مُّبِينٌۭ

Artinya: Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab1 yang menjelaskan,

Manfaat dari Al-Qur’an antara lain adalah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan Allah menuju jalan keselamatan, mengentaskan manusia dari kehidupan jahiliah, dan menunjukkan jalan yang lurus (Shiraath Mustaqiim). Allah memuliakan kaum Muslim dengan menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan cahaya penerang. Kita sebagai umat Islam harus menjaga dan menghormati nikmat ini dengan memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Setiap tahun, bulan Ramadhan adalah waktu bagi umat Islam untuk memperbaharui hubungan mereka dengan Al-Qur’an. Membaca, mendalami, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an harus menjadi fokus utama selama bulan ini. Membaca Al-Qur’an harus dilakukan dengan niat yang tulus ikhlas, menghadirkan hati, dalam keadaan suci, dan tidak di tempat yang kotor. Adab-adab ini harus dipegang teguh oleh setiap Muslim.

Bacaan dan kajian Al-Qur’an sangat berpengaruh dalam memperbaiki dan menyucikan jiwa, serta mendekatkan hamba kepada Rabb-nya. Oleh karena itu, orang-orang shalih sepanjang zaman selalu memperbanyak bacaan Al-Qur’an sepanjang bulan Ramadhan. Al-Qur’an adalah kitab abadi yang menyelamatkan umat Islam dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Petunjuknya memberikan tempat bagi manusia di muka bumi dan cahayanya membuat umat Islam unggul.

Sebagai wujud syukur atas nikmat Al-Qur’an, kita diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan. Kebaikan yang dilakukan pada bulan ini, seperti shadaqah, qiyamul lail, membaca Al-Qur’an, i’tikaf, dan umrah, lebih baik daripada dilakukan di bulan lainnya. Nabi Muhammad SAW memperbanyak berbagai ibadah di bulan Ramadhan lebih dari bulan-bulan lainnya. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata bahwa Rasulullah SAW sangat dermawan di bulan Ramadhan, banyak bershadaqah, berbuat baik, membaca Al-Qur’an, shalat, dzikir, dan i’tikaf.

Dengan memahami makna diturunkannya Al-Qur’an pada bulan suci Ramadhan, semoga kita semakin mencintai, gemar membaca, dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mencapai derajat taqwa dan menjadi hamba yang diridhai Allah SWT. Wallahu a’lam bish-shawab.